Sabtu, 09 Mei 2015

Food Story with @ditut ( Dita Wistarini)




Food photography adalah hal baru bagiku. Awalnya mengenal food photography gara-gara mampir ke blognya Mbak Dita (yang lama karena sering dicuri fotonya akhirnya ia membuat blog baru). Dari awal posting sampe yang terbaru kayaknya sudah aku kunjungi semua. Sejak itu jadi penasaran gimana sih Mbak Dita bisa bikin foto makanan begitu cantik dan menarik. Aku coba dengan kamera hape, DSLR punya suami pun diutik-utik. Tapi fotonya masih gitu-gitu aja, nggak puas. Akhirnya sempet mutung deh, ngambek, merasa ah susah, ah nggak bisa. Tapi penasarannya teteeeep ternyata. Begitu melewati masa-masa putus asa, akhirnya coba-coba lagi yah tapi masih gitu-gitu aja hasilnya hahaha.
Mbak Dita, yang tinggal di Kuwait, sedang mudik ke Indonesia. Ia mengadakan event Food photography, Afternoon Delight Food Story with @ditut. Begitu dapat ijin dari suami langsung buruan daftar karena cepat sekali kursinya habis. Ah, pas hari H berasa deg-degan hihihi. Selama ini tahunya via tulisan, pas mau ketemu asa gimanaaa gitu. Alay banget yee book emak-emak ini.




Acara yang berlangsung seharian itu, ada beberapa hal yang aku dapet dari mbak Dita bahwa food photography itu sebuah proses dan teruslah belajar motret. Disitu kita akan mengenal gaya, mood, angle kita. Kalau aku sudah sering memperhatikan foto seorang fotografer biasanya akan "ciren" pas ketemu fotonya tanpa tahu siapa yang moto. Akhirnya kita jadi mengenal komposisi, lighting, dan lain lain. Bener juga sih, apalagi seperti aku yang bener-bener belajar dari coba-coba. Dan satu hal lagi pede dengan hasil karya sendiri, bukan sombong yaaa..duh aku mah apa atuh masih cemen mau sombong.

Thanks Mbak Dita atas semua inspirasinya.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar